Jelang Tutup Tahun, Minyak Berusaha Reli

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak mentah dunia kompak dibuka lebih rendah pada perdagangan pagi hari ini, mematahkan kenaikan pada perdagangan sebelumnya di tengah serangan kapal Laut Merah yang kian mencekam dan harapan penurunan suku bunga tahun depan.

Pada pembukaan perdagangan hari ini Rabu (27/12/2023), harga minyak mentah WTI dibuka melemah 0,33% di posisi US$75,32 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent dibuka lebih rendah atau turun 0,35% ke posisi US$80,79 per barel.

Pada perdagangan Selasa (26/12/2023), harga minyak mentah WTI ditutup melesat 2,73% di posisi US$75,57 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent ditutup melejit 2,53% ke posisi US$81,07 per barel.

Minyak naik lebih dari 2% pada perdagangan Selasa ke level tertinggi bulan ini, karena serangan lebih lanjut terhadap kapal di Laut Merah memicu kekhawatiran akan gangguan pengiriman dan harapan penurunan suku bunga yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.

Minyak berhasil reli dalam perdagangan yang tipis menjelang tutup tahun, kenaikan tersebut menambah kenaikan pada minggu lalu sekitar 3% setelah serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang mengkhawatirkan investor serta kekerasan di Gaza tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

“Ada banyak ketegangan geopolitik saat ini di Timur Tengah dan hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan transit minyak dan barang lainnya,” ujar John Kilduff, mitra Again Capital LLC, dilansir dari Reuters.

Milisi Houthi Yaman yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal pada hari Selasa terhadap sebuah kapal kontainer di Laut Merah, dan atas upaya menyerang Israel dengan drone.

Meskipun ada kekhawatiran mengenai Timur Tengah dan perubahan rute kapal, pasokan sebenarnya belum terpengaruh.

Maersk pada hari Minggu mengumumkan dimulainya kembali rute pelayaran melalui Laut Merah, sementara CMA CGM Perancis meningkatkan jumlah kapal yang melakukan perjalanan melalui Terusan Suez, sehingga mengurangi kekhawatiran sampai batas tertentu.

Perusahaan pelayaran telah berhenti mengirim kapal melalui Laut Merah dan mengenakan biaya tambahan untuk mengubah rute kapal. Laut Merah terhubung dengan Terusan Suez, jalur pelayaran utama yang digunakan untuk sekitar 12% perdagangan global.

“Kita mempunyai masalah di Laut Merah, yang menyebabkan kapal-kapal berlayar melintasi tanduk Afrika, sehingga menambah harga dan risiko pada minyak,” ujar Tim Snyder, ekonom di Matador Economics, dilansir dari Reuters.

“Ini bisa menjadi awal yang tidak terlalu baik untuk tahun 2024,” tambahnya.

Sementara itu, panglima militer Israel, Herzi Halevi, mengatakan perang terhadap Hamas di Gaza kemungkinan akan berlangsung berbulan-bulan.

Harga minyak juga mendapat dukungan dari ekspektasi The Federal Reserve (The Fed) yang akan memangkas suku bunga tahun depan. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya pinjaman konsumen, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Indeks dolar melemah pada hari Selasa, mendekati level terendah dalam lima bulan di level 101,42 pada hari Jumat (22/12/2023). Pelemahan greenback membuat minyak dalam mata uang dolar lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan.

Para pelaku pasar memperkirakan bahwa bank sentral akan melakukan penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada bulan Maret 2024 mencapai 86%, dibandingkan dengan sekitar 21% pada bulan November, menurut alat FedWatch CME Group.

Sementara itu stok minyak mentah AS diperkirakan turun sekitar 2,6 juta barel dalam sepekan hingga 22 Desember, sementara persediaan sulingan dan bensin kemungkinan meningkat, menurut pendapat awal Reuters. https://fokuslahlagi.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*