FOMO Ikut Marathon? Pelan-pelan, Ratu Lari Jarak Jauh RI Bagikan Tipsnya

Jakarta – Lari marathon kembali jadi tren belakangan ini. Banyaknya event lari jarak jauh yang digelar di dalam negeri, ditambah makin maraknya influencer mengunggah pencapaiannya finish di event-event world major marathon (WMM) di luar negeri, membuat banyak pemula merasa tertantang, atau mungkin lebih tepatnya FOMO (fear of missing out), untuk ikut-ikutan menjajal lari sejauh 42,195 km.
Bener-benar baru di dunia pelarian? Sebaiknya tidak tergesa-gesa, coba dulu dari jarak yang lebih pendek 5-10 km, dan jika sudah siap bisa coba half marathon sejauh 21 km dulu sebelum memutuskan full marathon dengan jarak dua kali lipatnya.

Secara umum, olahraga lari jarak jauh selalu butuh persiapan. Atlet berjuluk ‘Ratu Lari Jarak Jauh’, Triyaningsih, membagikan tips bagi pemula yang ingin serius menekuni olahraga lari.

“Kalau untuk pemula, pasti step by step. Kemudian jangan lupa untuk mempelajari teknik-teknik lari karena itu penting, supaya kita nggak salah landed yang akhirnya bisa cedera,” beber pemegang beberapa rekor nasional ini, saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2023).

Saat persiapan, pemanasan dan asupan juga harus sangat diperhatikan. Triyaningsih sendiri memilih mengkonsumsi makanan yang dapat dicerna dengan cepat oleh tubuh. Hal ini bertujuan untuk mencegah perut tiba-tiba kram saat berlari.

“Asupan ini penting, jadi sebelum kita lari boleh perut kosong. Tapi, kalau aku biasanya sebelum race itu akan makan makanan yang ringan dicerna sama perut. Karena perut kita suka kram itu biasanya terjadi karena kita makan makanan yang terlalu berat,” jelas Triyaningsih.

Faktor nutrisi bukan cuma penting sesaat sebelum lari, tapi harus disiapkan sepekan sebelum race. Begitu juga dengan pola tidur dan hidrasi atau kecukupan cairan tubuh.

“Karena terkadang kita kalau sebelum hari-H suka ada something happen. Jadi bikin tidur kurang, makan nggak jelas. Jadi seminggu sebelumnya tetap prepare,” lanjutnya.

Sehabis lari, keseimbangan nutrisi juga perlu dikembalikan. Ia sendiri biasa mengonsumsi susu coklat dan pisang sehabis bertanding.

“Karena 30 menit setelah lari itu adalah golden window tubuh buat menerima asupan nutrisi. Jadi, kalau bisa jangan makan aneh-aneh ya,” pesan Triyaningsih. https://gimanalagiyakan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*