Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir menyebut lahan tambang milik PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bakal diciutkan jika Vale tak mau memberikan harga murah untuk divestasi saham. CEO Vale Febriany Eddy buka suara soal pernyataan tersebut.
“Saya serahkan pemegang saham bernegosiasi dengan pemerintah ya,” ujarnya saat ditemui di Senayan Park, Jakarta, dikutip Sabtu (25/11/2023).
Terkait valuasi saham divestasi yang dinilai kemahalan, Febriany menjelaskan belum ada kesepakatan terkait harga. Menurutnya keputusan tersebut ada di tangan pemegang saham.
“Ya kan belum tau harganya. Tanya ke pemegang saham, yang jual saham kan bukan saya,” tambahnya.
Sejauh ini PT Vale Indonesia memiliki struktur kepemilikan saham sebagai berikut: Vale Canada Limited 43,79%, Sumitomo Metal Mining (SMM) 15,03%, holding tambang BUMN MIND ID 20%, kepemilikan saham publik 20,64% dan Vale Japan Limited 0,54%. Kabarnya kepemilikan Vale Canada Limited dan juga Sumitomo Metal Mining yang bakal didivestasi.
Febriany pun menyambut baik terjadinya kesepakatan awal alias head of agreement (HOA) untuk divestasi saham sebesar 14%. Kesepakatan itu dilakukan antara para pemegang saham, yaitu Vale Canada Limited, MIND ID, dan Sumitomo Metal Mining.
“Dari Vale kami menyambut baik terjadinya kesepakatan ketiga pemegang saham utama kita, Vale, Sumitomo, dan MIND ID. Dan bisa dilihat juga pemegang saham ketiga ini akan berkolaborasi, bersinergi untuk bersama-sama membangun dan membesarkan PT Vale. Saya rasa ini hal yang baik,” tuturnya.
Menurutnya penandatanganan HoA menjadi langkah maju untuk menyelesaikan kewajiban divestasi sebagai syarat perpanjangan izin operasi yang akan habis pada 2025.
“Besar harapan kami bahwa komitmen ESG kita yang terus konsisten dilakukan 5 dekade bisa memberikan kepercayaan, bisa memperpanjang izin kita supaya kita bisa sama-sama membangun Indonesia lebih baik,” imbuhnya.
Sebelumnya Erick menyebut apabila Vale enggan memberikan harga yang murah, ia mengancam akan melakukan relinquish atau penciutan lahan tambang Vale Indonesia.
“(Vale minta harga premium) Nggak bisa, kalau begitu kita akan relinquish sebagian (lahan tambang) punya mereka yang nggak sesuai komitmen,” ujarnya. https://bagaimanacaraya.com