Jakarta – Superhero Tira akhirnya mendapatkan kesempatan untuk unjuk gigi dalam Jagat Sinema Bumilangit. Berformat serial berjumlah delapan episode, superhero yang diperankan oleh Chelsea Islan itu akan memberikan warna baru untuk genre superhero.
Aline Djayasukmana sebagai penulis mengatakan dalam serial superhero Tira ini, ia mengkombinasikan mitologi-mitologi Indonesia dengan kisah kepahlawanan yang membuat Tira sangat kental akan kearifan lokal.
“Film superhero orang mikirnya Marvel, DC, saat kita bikin Tira, kita ingin membuat sendiri yang basic-nya dari komik legendaris superhero Indonesia. Jadi kita mengombinasikan dengan mitologi-mitologi Indonesia agar punya superhero sendiri, kita coba untuk mengeksplorasi mitologi lokal, jadi rasanya lokal banget,” kata Aline Djayasukmana saat wawancara eksklusif dengan detikcom, Jumat (24/11/2023).
Lebih lanjut, Aline Djayasukmana mengatakan serial ini akan sedikit beda dengan versi komik karena ia memasukkan banyak unsur Indonesia. Dia dan tim penulis senang diberikan kebebasan oleh produser untuk mengeksplorasi cerita untuk serial Tira.
“Sebenarnya agak beda dari komiknya ya, karena memang kita mau mencoba membuat sesuatu yang lebih pendek dan juga kita masukin seperti unsur Indonesia,” ujar Aline Djayasukmana.
“Jadi pengembangan itu waktu itu. Kita tim penulis dapat satu konsep sedikit banget dari para produser itu. Kita kembangin senang banget sih dari produser juga kita dikasih kebebasan penuh,” sambungnya.
Dengan adanya serial ini, Bismarka Kurniawan selaku produser ingin membangkitkan superhero lokal lagi dan kembali kepada zaman keemasan Indonesia yang sebelumnya kental dengan kisah kepahlawanan jagoan-jagoan lokal.
“Dulu tahun 70-80-an kita sempat mengalami zaman emas jagoan lokal, ada Gundala, Godam, Tira, Sri Asih, Si Buta Dari Gua Hantu, saya ingin membangkitkan lagi zaman keemasan. Saya ingin membangkitkan karakter lokal agar bisa melambangkan kebangkitan nasional,” ujar Bismarka Kurniawan. https://mantrasungokong.com